mereka

sepertinya aku duduk disini
menunggu kepulanganya yang ku nanti saban hari
muka itu yang paling aku tidak sabar untuk dikucup
muka itu juga yang bisa membuat hati aku runtuh jatuh kebumi
sepertinya tiada angin yang tidak punya rasa
berlalu tanpa berkata
membisik tiada rasa
aku ini terus duduk disini
menanti kepulangannya yang ku nanti
hati aku ini hanya untuk dia membawa pergi
tapi aku setia disini
saat ini juga aku hanya akan pergi
kalau dia nya pergi
aku ini seperti lalang yang tumbuh tiada ganti
sepertinya aku ini tidak bermadah seni
sepertinya aku ingin kuncup pergi
bbencinya aku seperti mereka yang sudah menyajikan aku kata kata dari api neraka luhur hatiku seorang perempuan seorang gadis yang hati bisa gundah gelana
kau tahu seperti apa rasanya
mari aku sorok kau didalam jamban tiada lampu tiada udara selama sebulan berturut
sesak bukan lemas rasanya begitulah rasanya
aku bukan perempuan yang mukanya jiwa cantik
aku bukan perempuan yang jiwanya betul
aku dibesarkan menjadi aku sendiri
aku tidak pandai untuk menjadi seperti mereka
untuk siapa aku
aku siapa aku
aku itulah aku
aku selalu caci maki diriku sendiri
kerna itu memang aku aku memang aku aku memang aku
tidak sekuat seperti badang tak jiwanya pula kuat seperti asang AISHAH
aku bukan seperti mereka bukan bukan bukan
aku ingin disimpan disuatu tempat terpuruk jauh menyendirian
disana hanya aku dan jiwa aku disana
bebas bebas bebas
usah kau peduli aku
buang aku buang aku buang aku buang aku
pinta aku
hanya ke langit jingga