dalam gerabak ini aku duduk sendiri
tak mustahil wajahmu terpancul dalam hati
gerabak ini terus bergerak
hati ini tidak sabar lagi
muka kau harus ku titip nanti
di gerabak ini hujan pun mencemburui sang matahari yang menyinari
landasan yang licin membuatkan hati ini tak keruan
'perlahan bang'kata hati ini
semoga pesanan ini sampai dihati pemandu gerabak ini
hujan penuh dengan rahmat
hujan membasahi alam
aku renung ke tingkap
hati aku berkocak
aku teringat dimana ketika
tanganmu itu menjalar sewaktu hujan.
kita menyanyi dalam hujan
waktu hujan ini juga
aku teringat bagaimana kesungguhan kita bersama
mengecapi nikmat bahgia
yang tidak mungkin puas ketika bersama
diwaktu hujan ini juga kita baring
kepenatan melayani jiwa kita
dan
digerabak ini masih lagi
aku senyum sendiri.
*cacatan ini aku tulis diatas kertas.
3;09 pm 24/10/2010
tanjung malim-rawang
Bara Buat Penerus
5 months ago
0 sebulat suara:
Post a Comment